Langsung ke konten utama

estetika dan moral dari martin surayajaya

Muhammad Rizky

Eestetika, Etiket, Etika dan Moral

Desember 14th, 2022

Martin Suryajaya


Estetika

Yaitu keindahan, bukan hanya itu bahkan yang lain juga mengatakan usaha mempercantik diri.

Tapi estetika sendiri bukan dari keindahan seni menurut Martin Suryajaya estetika itu berakar dari bahasa yunani yaitu

AISTHESIS yang artinya penyerapan indrawi.

Yang dimana di era filsuf seperti imanuel khan dan plato menggambarkan sebagai penyerapan indrawi. Dan asal usul nya juga berdasar pada cabang ilmu filsafat yaitu epistemologi yg berdasar pada asal usul pengetahuan manusia.

Peralihan estetika terjadi pada abad 18 oleh tokoh estetikawan pertama yaitu Alexander baumgarten.

Tapi konsep keindahan itu sendiri sudah ada sejak zaman yunani hingga zaman modern dengan mengambil satu sisi dari segitiga konseptual yaitu apa yang indah (Pulchrum), apa yang benar (Verum), dan apa yang baik (Bonum). Itu adalah tiga sisi dari realita yang sama.

Dari Sini saya belajar bahwa keindahan seni bukan hanya pandangan seseorang akan tetapi bagaimana mengartikan suatu seni tersebut karena arti estetika sebenarnya yang menurut filsuf yunani adalah penyerapan jiwa dan digabungkan dengan keindahan yang ada , karena realitas yang terkandung dalam Bonum, Verum, pulcrum itu adalah suatu Gambaran arti bagaimana cara kita memandang melihat menelaah suatu karya seni yang ada bukan hanya karya orang lain tapi juga karya seni kita sendiri.

Karena pada dasarnya Aithesis atau estetika itu adalah penyerapan jiwa, pengalaman saya terhadap suatu karya saya yang telah saya buat saya merasa puas jika sudah membuat dan menyelesaikan nya bukan hanya setengah-setengah membuat lalu ditinggalkan begitu saja karena jika begitu hanya ada ketidak puasan Dan tidak ada estetika didalam nya.

Etiket, Etika, Dan moral

Martin suryajaya

Etiket menurut martin suryajanan adab sopan santun yang sudah ada seperti bertamu ke rumah orang mengucap salam dan juga misal makan memakai tangan kanan itu juga bagian dari etiket dan membawa kita ke pergaulan sehari hari dimana itu relatif karena setiap masyarakat memliki kode etiket. Didalam profesi dan di bidang – bidang tetmrtentu juga ada etiket nya masing- masing.

Dan etika diartikan jauh lebih abstrak dari itu karena setiap orang bisa membedakan baik dan buruk beda lagi dengan etiket hanya perkara pantas atau tidak pantas.

karena etika lebih kebiasaan seseorang dan suka tertukar dengan moral. Karena moral sendiri diambil dari bahasa lati yaitu mores kebiasaan yang berlaku di masyarakat. Etika berasal dari bahasa yunani etos sudah karakter dari seseorang karena banyak orang juga menganggap moral dan etika itu sama karena kebiasaan seseorang.

Dan martin suryajaya juga masih ragu tentang ada atau tidak nya filsfat etika tapi beliau menjabatkan dalam filsafat etika itu ada tiga aliran yaitu ada etika kewajiban ( etika deontologis) nilai moral dari suatu tindakan pada sejauh mana tindakan itu merupakan ungkapan dari kewajiban bukan dari tindakan kepuasan atau kesenangan pribadi menurut imanuel khan. kedua ada etika keutamaan (virtue ethics) ada sejak abad yunani kunu zaman aristotles etika adalah dari suatu karakter generasi dari generasi semacam adat dan menjadi pedoman karena menjamin kehedipan yang baik. dan ketiga ada ( etika konsekuensialis) yang berurusan dengan konsekuensi dari tindakan dan aliran ini juga umurnya sudah lama ada sejak zaman manusia ada yaitu tindakan baik adalah suatu yang menghasilkan hasil yang baik dan yang terpenting adalah hasil nya yang baik yang terkenal dari aliran ini adalah suatu penjelasan dari filsafat estetika yaitu ulitiarisme yang berbasis pada manfaat. Sejauh mana orang tersebut mengahasilkan manfaat.

Dari sini kita belajar bahwa etika dan etiket suatu cabang ilmu filsafat yang dimana keduanya berbeda akan tetapi mempunyai jalur yang sama begitu juga moral mencakup kebiasaan seseorang yang bisa meghasilkan sesuatu yang baik.

Jika serang seniman mempunyai kebiasaan yang baik maka akan mempengaruhi gambarnya dan akan menciptakan estetika yang enak diliha dipandang dan juga baik pasti artinya untuk sesama manusia.

Seperti lukisan – lukisan yang pernah saya lihat di galeri nasional disana banyak sekali seniman yang lukisan nya indah dan memiliki estetika yang tersusun rapih walaupun ada yang abstrak akan tetapi pasti mereka mempunyai arti yang tersirat didalam nya dan yang pasti arti itu baik begitu juga dengan gambarnya.


Sekian,

Komentar

Postingan populer dari blog ini

PHILOSOPHY OF ART Analysing concepts

mengkategorikan kandidat sebagai karya seni menempatkan kita pada posisi untuk memobilisasi satu set  tanggapan seni yang merupakan inti dari kegiatan kami sebagai pemirsa, pendengar, dan  pembaca. Untuk memainkan permainan, kita membutuhkan pegangan pada konsep seni. Dan  itu adalah tugas filsafat analitik seni untuk memastikan bahwa pegangan itu adalah  yang kokoh dengan merefleksikan konsep seni dan mengartikulasikannya  elemen dengan cara yang setepat mungkin.  Seperti yang telah ditunjukkan, konsep seni bukanlah satu-satunya yang  menyibukkan para filsuf analitik seni, meskipun untuk alasan yang baru saja disebutkan, itu  adalah salah satu pusat. Representasi, ekspresi, bentuk artistik, estetika  pengalaman dan sifat estetika juga sangat menarik. Akibatnya,  sebagian besar sisa buku ini akan digunakan untuk menganalisis enam konsep ini.  Konsep lain mungkin telah dipilih untuk analisis; namun, untuk teks  panjang ini, ini harus menyediakan siswa yang bertanya dengan yang bisa dise

NFT

 1. Garuda Cakrawala Pendidikan adalah jurnal penelitian peer-review open-access berkualitas tinggi yang diterbitkan oleh Lembaga Pengembangan Pendidikan dan Penjaminan Mutu, Universitas Negeri Yogyakarta (LPPMP - UNY). Horizon Education menyediakan platform yang menyambut dan mengakui makalah penelitian asli empiris berkualitas tinggi tentang pendidikan yang ditulis oleh peneliti, akademisi, profesional, dan praktisi dari seluruh dunia. 2. Jurnal Pendidikan IPA Indonesia Terakreditasi Nasional berdasarkan Keputusan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Nomor 30/E/KPT/2018 Jurnal Pendidikan IPA Indonesia (Jurnal Pendidikan Sains Indonesia) [p-ISSN 2339-1286 | e-ISSN 2089-4392] menerbitkan karya tulis ilmiah hasil kajian dan kajian pustaka dalam lingkup pendidikan ilmu pengetahuan alam pada pendidikan dasar, pendidikan menengah dan pendidikan tinggi. Selain itu, jurnal ini juga mencakup isu-isu pendidikan lingkungan & ilmu lingkungan. Jurnal ini bekerjasama dengan Perkumpu

Berkunjung ke pameran

Menurut Ilmu itu harus, jadi saya datang ke kampus, setelah saya datang saya pun baru ingat ada tugas mata kuliah Filsafat seni walaupun saya tidak tahu tugas yang diberikan itu apa lalu saya membuka google classroom saya dan saya membaca apa tugas yang di berikan di mata kuliah Filsafat seni setelah saya mengetahui nya saya pun berfikir jika saya ke museum saya tidak mengerti cara daftarnya saya ingin sekali kesana sebenarnya namun hal yang di sayangkan tidak ada yang mau saya ajak kesana di sebelah sisi saya pun tidak mau jalan sendiri ke museum, setelah saya berfikir.... saya dapat ide di kampus saya universitas Indraprasta banyak sekali pameran saya pun melihat lihat apa saya yang ada di sana. terus saya foto deh untuk tugas ini.